Skip to main content

Seni Dan Karya

Tidak akan pernah bisa kita membandingkan karya seseorang dengan lainnya. Dan memang bukan begitu juga cara kita menghargai sebuah karya.

Sebuah karya butuh waktu dan pemahaman untuk dapat bekerja secara maksimal. Tujuan tiap orang membuat karya berbeda – beda, maka sudah tentu hasil karyanya akan berbeda juga.

Sebuah karya itu seyogyanya adalah hasil dari pemikiran, pemahaman, perasaan, dan sudut pandang seorang pembuat karya, terhadap satu tema atau topik tertentu. Apakah seorang pembuat karya tersebut telah menyelami segalanya, atau hanya melihat dari permukaan saja, itu yg akan membedakan nilai dan rasa sebuah karya.

Mungkin itu agak sulit dipahami? Begini saja. Kita ambil contoh mudahnya. Pemerkosaan. Mereka yg belum pernah mengalami ataupun berhubungan dengan pemerkosaan, akan sangat berbeda sudut pandangan nya dengan mereka yg sudah mengalami atau berhubungan dengan hal tersebut. Lalu kalau dikaryakan? Wah pasti beda jauh. Pahit, getir, sakit, pedih itu nyata.

Namun sebuah karya juga butuh tarik menarik dari dua arah. Bukan hanya dari si pembuat karya, tetapi juga dari penikmat karyanya. Tingkat pemahaman seseorang, selain dari tingkat pendidikan, juga akan ditentukan dari sejauh dan serumit apa perjalanan yg telah dilaluinya.

Karenanya untuk dapat memahami dan menilai sebuah karya, dibutuhkan sebuah chemistry antara pembuat dan penikmat karya, selain dari kekuatan karya itu sendiri untuk berbicara.

Di situlah letak indahnya seni. Ketika manusia saling memahami dalam hening, dan hening mampu berbicara dengan lantang.

---------
- Aim for a better tomorrow through healthy lifestyle, diverse insights, creative arts, and minimalist living. - 

Thank you for supporting my intention through owning my artworks, reading my writings, and following my Instagram. You could also support my page with buy me a coffee at the link below. 



Labels:

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Education & Detachment

"I believe that the true value of education lies not in the accumulation of knowledge, but rather in the cultivation of the ability to educate oneself. It is not a finite endpoint, but an ongoing process that requires self-reflection, curiosity, and a willingness to learn. The same goes to detachment; it is not solely about releasing attachments to things and people, but rather about cultivating the ability to recognize our attachments and the hold they have on us. It is not about becoming indifferent or apathetic towards the world around us. Rather, it is about the process of cultivating inner freedom, that requires ongoing practice and self-reflection, much like the process of education. Both education and detachment are important for us to master, for only when we feel enough about ourselves and stop making our lives as the center of the world, or the projects to fix, we can then learn more about the universe and how life actually works. And isn't that the greatest desire a...
Post a Comment
Read more

Health: Gout, Purine & Uric Acid

I am at that age, where having regular blood test is normal, especially on uric acid and cholesterol (Yes, I'm old lol). On this post, I will write about Gout and Uric Acid only, and will talk about Cholesterol on next post. After 5 months since my first Gout attack, reading lots and lots of medical journals and health books, doing so many trials and errors, I can safely say, I now have figure out how to maintain it below 5.5 while still consuming enough protein to support my strength training. I've taken note of my daily food for months and measure my uric acid level in weekly basis to check the reaction I get from each food that I eat (everyone has different reaction towards food), and maintained my uric acid below 5.5 since then. Most labs and doctors actually take 6 as the normal uric acid level for female and 7 for male, but according to some health book that I read, below 5.5 is the best either for male and female. (*1) PLEASE NOTE Here, I will share what I have found an...
Read more